Beberapa minggu ini bapak tidak makan nasi. Sebagai pengganti karbohidrat beliau mengkonsumsi tales, singkong atau suwek rebus. Selain nostalgia masa kecil dulu, makan makanan ini menjadi terapi untuk mengurangi kadar gula. Sehat selalu ya pak! . Eh eh bentar, kamu tahu suwek kan? Tales ? mereka ini juga sejenis tanaman umbi-umbian yang bisa direbus. (Googling sendiri ya).
Aku bertanya. “Pak, bu. Hal apa yang teringat ketika memakan tales rebus atau suwek rebus?”. “Yaaa waktu dulu masih kecil makannya ya begini, belum bisa beli beras. Kalau mau makan biasanya nyari ini di kebon.” Ujar beliau sambil tertawa menghangatkan suasana meja makan sore itu.
Sore itu di meja makan tersedia ikan bakar. Sudah dua hari kami mengkonsumsi ikan bakar. Kami penggemar ikan bakar. Bukan ikan bakar yang digoreng terlebih dahulu, tapi ikan bakar yang benar-benar dibakar langsung. Tentunya lengkap bersama sayuran rebus dan sambel sebagai penggugah selera. eiits… bagian ini ngga usah terlalu banyak, ingat asam lambung. hehe.
Ngomong-ngomong soal bahan makanan pengganti nasi, aku teringat sebuah cerita dari salah satu ekpedisi yang ceritanya sedikit nyerempet tentang makanan pokok. Sambil asik mengunyah aku mulai bercerita;
Continue reading