Punya asam lambung seperti halnya tebak-tebakan tiap harinya. Terkadang baik-baik saja, namun tiba-tiba bisa lemah begitu saja.
Ada suatu pagi di mana aku tidak kenapa-kenapa. Namun, ada suatu pagi di mana aku menjadi tidak berdaya. Pagi ini baik-baik saja, tapi esok? Aku tidak pernah bisa menerka, terkadang baik terkadang tidak.
Hanya karena sedikit perubahan cuaca menjadi dingin, aku bisa menjadi tak berdaya. Hanya karena sedikit kabar tidak baik, mental ku tercabik-cabik.
Aku limbung di pagi hari. Limbung setiap kali mendengar kabar tak baik. Iya, aku tidak hanya sekedar asam lambung, mentalku lebih rapuh dari itu. Asam lambungku hanya karena kecemasanku yang berlebihan menghadapi dunia.
Beginilah dunia, kita diberi sedikit kecemasan dan ketakutan.
Kaum pemilik kecemasan ( baca: asam lambung ) sangat yakin soal itu. Percayalah, tak seorangun dari mereka mengingingkan ini terjadi. Mereka selalu berusaha menjadi baik dan berusaha untuk melepas pemikiran tidak baik.
Ini tidak mudah untuk mengarungi terjalnya pikiran mereka. Tapi percayalah, mereka tidak akan berhenti berusaha.
Part of lambung-limbung
Leave a Reply