Sebuah ruas jalan sore ini terasa lebih macet dari biasanya. Terasa penuh dengan kendaraan roda empat. Aku percaya ini adalah efek hujan tadi pagi yang pada akhirnya membuat banyak yang membawa “gerobak”-nya keluar. Kalau udah kayak gini kondisi jalanan menjadi lebih semrawut, yang mobil ke lajur kiri, yang motor ke lajur kanan. Wiss pokoke ruwet, pengendara ugal-ugalan nyerobot kiri-kanan. Sore ini saja, pantat motorku sudah dua kali disundul dari belakang. Ahh…semoga nggak rusak ya bagian belakang motor.

Selama mengarungi macet gini tu kadang aku mikir; orang-orang ini semua pada mikir apa ya? Mereka ini pada pulang dari mana ya? Apa semua ini pulang bekerja sepertihalnya aku? kadang mikir; capek kali ya semua orang ini.

Continue reading

Bercerita tentang jenis kelamin laki atau perempuan.

Hari itu sepulang bekerja aku mampir ke warung sate kambing langganan. Biasanya memang sebulan sekali aku akan mampir ke warung ini untuk membeli tongseng dan sate. Yaa… ini semacam caraku mengapresiasi hidup dengan jajan sehabis gajian. Aku pesan 2 tongseng dan 2 sate dibungkus tanpa nasi, dibawa pulang untuk makan malam.

Tidak seperti biasanya, aku bertemu seseorang yang familiar di warung ini, beliau adalah Mr. Sans. Beliau aku kenal karena sering bertegur sapa di lingkungan tempat tinggalku. Sebenarnya beliau ini tidak tinggal satu perumahan denganku, namun cukup sering muncul dan berkegiatan di lingkungan sekitar. Beliau tinggal di pinggir jalan Kaliurang. Kalau kamu tahu fashion story di kilometer 12, nah itu adalah deretan tanah beliau.

Continue reading

Pukul 04.00 aku terjaga dari tidur. Beberapa detik dalam mode loading, aku mengingat sesuatu, sepertinya aku habis mimpi ibu. Dalam mimpi itu, ibu mendatangiku yang sedang tidur di sofa depan akuarium ikan dan berkata “Kamu hebat, kamu hebat”. Udah itu aja bagian yang kuingat dari mimpiku semalam.

Kira kira kenapa ya ibu berkata begitu padaku? Apa ini karena saat ini aku sedang merasa sedikit lelah dengan akitivitas keseharian ya. Merasa banyak yang berputar-putar di kepala ini. Keharusan, kewajiban dan keinginan ngumpul barengan di kepala.

Mungkin lewat mimpi itu aku diingatkan bahwa sebenarnya aku sudah melakukan yang terbaik dari diriku. Mungkin pula aku diingatkan untuk tidak menyerah dengan keadaan, tidak menyerah saat merasa beban, tidak menyerah saat merasa pusing dengan keseharian.

Sepertinya ini hal paling bijak dalam mengambil hikmah mimpiku semalam. Untuk aku atau untuk siapapun yang sedang merasa lelah. Jangan lupa jika kita ternyata sudah melakukan sesuatu dengan versi terbaik yang bisa kita lakukan. Tugas selanjutnya adalah terus berjalan, berhenti sejenak itu sah-sah saja, namun jangan lupa terus bergerak berjalan.

Terima kasih Tuhan, Kau mengingatkanku dengan cara yang sungguh lembut.

__

Ditulis dipagi hari, sebelum pukul 06.00, sebelum kembali memulai aktivitas harian hari ini.

Bulan Agustus selalu datang dengan semangat yang berbeda. Bagi sebagian orang, ini adalah saat untuk merayakan kemerdekaan. Bagiku sendiri, bulan Agustus kali ini adalah momen di mana banyak terlibat dalam kegiatan ini itu termasuk perayaan bulan kemerdekaan.

Sudah lama kita tidak merasakan euforia kemerdekaan semenjak terbelenggu pandemi. Tahun ini semua berbeda. Mulai banyak keramaian di sana sini, termasuk kegiatan perayaan kemerdekaan yang biasanya diisi dengan berbagai lomba ataupun kegiatan lainnya.

Acara kegiatan ditempatku bahkan dibagi hingga 3 hari dalam 3 pekan, mulai dari awal bulan hingga di akhir bulan. Lomba anak-anak hingga lomba untuk para orangtuanya, lengkap dengan jalan santai bersama, bazar jajanan hingga pentas seni sebagai penutupnya. Belum lagi kegiatan printilan lainnya, aktif banget bund!

Continue reading

Sebuah notifikasi dari Instagram muncul di layar ponselku. Pemberitahuan tentang dia yang menyebutku dalam ceritanya, dalam story terbarunya. Setelah dibuka itu adalah poto anak perempuan kami yang baru saja menyelesaikan bangku sekolah dasar. Ada dua poto yang di mixed menjadi satu di sana. Poto pertama, ketika dia masuk sekolah SD dan poto kedua ketika dia menyelesaikan sekolah SD. Potonya di tempat yang sama, di depan papan identitas sekolahnya. Namun waktunya yang berbeda. Sebuah poto sederhana yang mengambarkan perjalanan dia selama di sekolah dasar.

Continue reading

Setelah sebulan lamanya menjalankan ibadah puasa, akhirnya kita berada pada hari kemenangan. Hari di mana kita terbiasa untuk saling mengunjungi dan saling bermaaf-maafkan. Tidak lupa tentunya kita saling mendoakan satu sama lainnya.

Saya memutuskan untuk meyakini idul fitri yang lebih awal, kita ngga perlu berdebat soal ini ya. Saya meyakini sebuah cara penentuan hari bukan soal memihak ormas. Saya tidak terlalu memikirkan dan tidak terlalu ingin terlibat soal perdebatan ini. Yang jelas setiap pilihan memiliki tuntunannya masing-masing. Tidak baik untuk saling memaksakan dan menyudutkan. Jalani saja sesuai pilihan.

Di hari yang fitri ini kami melaksanakan sholat idul fitri di lapangan terbuka, lapangan sepakbola. Seperti biasanya, selepas melaksanakan sholat kita akan mendengarkan khotbah. Disinilah letak hikmah dari arah kiblat di negeri kita ini, negeri yang unik ini.

Saat khotbah, saya yakin seluruh jemaah yang hadir di lapangan ini akan merasakan kehangatan matahari di punggung masing-masing. Selain mendengarkan khotbah, semua akan mendapatkan sinaran vitamin dari sang matahari pagi. Masya Allah ya.

Bayangkan jika kiblat kita mengarah ke sebaliknya, bisa jadi kita akan merasakan panas di wajah. Dan bahkan bukan tidak mungkin kita akan melihat sebagian jemaah menutup wajah mereka dengan sajadahnya masing-masing. Atau misal ke arah utara, bisa jadi bagian pipi sebelah yang panas. Pulang dari sholat, pipimu bisa jadi merah sebelah. hehe..

Kita sempat ngerasani soal ini ketika selepas pulang sholat. “Semua orang yang ikut sholat dapat vitamin ya” hehe..

Pada akhir paragraf yang tidak lain dan tidak bukan adalah intinya saya mengucapkan selamat hari raya idul fitri, mohon maaf atas segala salah yang saya perbuat, baik sengaja atau tidak sengaja. Semoga amal ibadah kita diterima, puasaku dan puasamu. Ammin…

Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd…

Alhamdulillah hari ini kita sudah berada di hari kesepuluh di bulan Ramadan. Bagaimana? semoga masih istiqamah dengan segala rutinitasnya ya. Hari ini kebetulan sekali aku dapat jaga nusantara (baca:piket) kantor di hari Sabtu. Sebenarnya piket di hari sabtu bagiku itu agak gimana ya, bisa dibilang tidak banyak pekerjaan yang bisa dilakukan. Lebih cenderung hanya menunggu jika ada problem. Tahu sendirikan kalau kegiatan menunggu adalah hal yang cukup membosankan. Terlebih kalo hari sabtu itu biasanya mode tubuh ini adalah mode rumah alias bukan mode mengerjakan pekerjaan kantor. Tapi namanya tugas ya tetap harus dikerjakan, yang terpentingkan presensi kehadiran-nya kan, eh.

Sesampainya di kantor aku langsung disambut oleh sebuah problem; gagal mengirim broadcast messages melalui Telegram. Wahh…belum apa-apa ternyata aku tidak perlu menunggu lama untuk dapat menemui masalah pekerjaan. Setelah utak-atik dan sedikit analisa (eh ciyeee), akhirnya solved. Kegagalan pengiriman pesan dikarenakan oleh storage dari server engine yang mengalami kepenuhan.

Selepas membenahi permasalahan tersebut aku mau ngapain ya. Seperti biasanya, aku cek email dan hapus yang tidak kubutuhkan. Lanjut skroling twitter secukupnya, kemudian mulai buka youtube untuk melihat hal menarik untuk ditonton. Video pertama yang aku tonton adalah Atap Negeri-nya bung Fiersa yang naik gunung bernama Halau-Halau di provinsi Kalimantan Selatan. Aku sendiri yang pernah tinggal di pulau tersebut belum pernah bahkan baru tahu ada gunung tersebut. hehe.

Continue reading

Aku adalah salah satu yang merasa “wah” dengan munculnya AI model bahasa yang bernama ChatGPT. Perusahaan openai membuat sebuah tools yang dapat membantu menyelesaikan banyak hal. Saking bisa menyelesaikan banyak hal, ChatGPT ini dapat memberikan jawaban mendekati jawaban manusia. Gilanya lagi ini, tools bisa menjawab dengan banyak konteks yang berbeda-beda. Ya semacam bisa mikir gitu, otaknya melebihi otaku ini maaaakkk haha.

Aku sendiri sudah menggunakan ChatGPT untuk beberapa hal antara lain ; membantu menyelesaikan permasalahan; membantuku membuat draft tulisan; membantu menyelesaikan masalah programming; dan banyak hal lainnya.

Suatu malam aku belajar matetmatika. Aku percaya bahwa salah satu cara untuk paham matematika adalah dengan sering berlatih mengerjakan soal. Nah, saat itu problemnya adalah aku tidak punya banyak contoh soal untuk pola yang sama. ChatGPT adalah solusiku. Aku meminta tools ini untuk membuat soal yang serupa dari deskripsi yang aku berikan. Violaaa!! hasilnya menakjubkan, tools ini membuatkan contoh soal dengan pola yang serupa namun dengan materi yang berbeda, lengkap dengan pilihan jawaban dan pembahasannya!

Continue reading

Tidak terasa ini sudah diujung januari 2023, yang artinya sudah sebulan berjalan dari hingar bingar tahun baru yang sebenarnya biasa aja. Jika tahun lalu aku mulai dengan macOS. Maka tahun ini aku mulai dengan pure water untuk konsumsi harianku.

Dengan dalih mengikuti gaya go green (halah lebay), aku mencoba menggunakan alat pembersih/penjernih/penyaring air sumur menjadi air yang layak konsumsi. Alat yang terpilih adalah merk yang sudah cukup ternama: PureIt Water milik Unilever.

Sebenarnya aku punya beberapa pilihan selain produk tersebut, ada produk dalam negeri yang jauh lebih murah. Namun setelah diskusi, pilihan akhir jatuh ke produk yang sudah awam digunakan orang banyak. The prower of Brand memang masih susah digeser ya, udah terlanjur nempel. Sama halnya dengan nama Aqua yang selalu disebut walaupun galonmu menggunakan merk yang lain. Oh ya, harga produk ini dikisaran 600k di pasar online, silakan cari sendiri ya.

Continue reading

Beberapa waktu lalu aku membuka layanan bot pembuat sticker di platform whatsapp. Cara kerjanya sederhana; pengguna hanya perlu mengirim gambar ke nomer tersebut, maka otomatis akan dibalas dengan format sticker.

Sekarang layanan tersebut sudah berjalan kira-kira empat bulan, aku pikir ini saatnya untuk bercerita tentang hal ini itu, alih-alih meng-evaluasi ( lagu Hindia ) menyeluruh. Halah…halah…

Nah di sini aku mau cerita nih, tentang serba serbi tingkah laku lucuk-lucuk, unik aneh dari para pengguna bot. Banyak gambar lucu dan ada banyak pesan nyeleneh yang masuk di bot ini.

Oh ya, disclaimer dulu ya; di layanan ini aku tidak pernah menyimpan nomer pengguna, pun pula dengan pesan dari mereka. Pesan akan otomatis terhapus secara berkala setelah beberapa saat dikirim. Penulisan ini digunakan untuk mengkritisi behaviour pengguna. Identitas pengguna pun sudah disamarkan.

Continue reading

Berawal dari pelihara ikan hias di aquarium, aku ingin menantang diri untuk memelihara ikan yang bisa dikonsumsi. Kebetulan aku punya sebuah tandon 350ml yang tidak terpakai, dari pada cuma nganggur, ngide dong mau pelihara ikan di dalam situ. Siapa tahu penemuan dan pengalaman. Ya ampun ada-ada saja yak.

Jadilah suatu Minggu di akhir Agustus aku mengajak mereka ke pasar ikan untuk kulakan anakan. Oh ya, dalam perjalanan itu aku meminta Ai untuk take video perjalanan yang aku gunakan di video gitaran Asmalibrasi.

Baru pada tahap beli bibit ikan, aku sudah mendapatkan pengalaman baru. Ternyata beli anakan ikan di pasar yang aku kunjungi ini bukan dihitung per ekor ataupun kiloan. Tapi beli nya per cangkir! Whaatt??? Iya pakai cangkir! Aku sempat kaget dong waktu mendapatkan jawaban dari penjual, “ini harganya per cangkir, mas”.

Continue reading

Kamu bisa saja punya ide, bisa punya rencana, ataupun bisa punya keinginan. Tapi perihal menjalankan ide itu adalah hal berbeda.

Yak! Bukan perkara mudah untuk menjalankan ide dan menyusunnya dalam kerangka yang dikerjakan. Bisa punya ide ini itu, pengen begini begitu. Tapi perkara menjalankan ide itu sebenarnya adalah hal lain. Ada yang bilang; harus ada yang “dikorbankan” ketika memilih menjalankan atau berkomitmen pada suatu ide. Tapi alih-alih mengorbankan, bagaimana kalau diksi tersebut kita ganti aja dengan kata yang lain? misalnya kita pakai kata “disesuaikan” saja ya?

Jadi, ketika mau menjalankan sebuah ide atau keinginan, maka ada kondisi yang harus disesuaikan untuk mewujudkannya, tentu saja disesuaikan untuk mendukung rencana tersebut. Nah terdengar lebih baik kan?

Continue reading

Pada suatu hari aku ingin membuat sticker WhatsApp (ciyeeh pembukaan udah kayak cerpen aja). Sejauh yang aku tahu; cara membuat sticker di WA adalah dengan bantuan aplikasi lain. Ada banyak jenis aplikasi tersedia di Playstore untuk membantu pengguna dalam membuat sticker.

Aku termasuk orang yang cukup selektif jika harus menginstall aplikasi di android milikku. Bukan kenapa-kenapa sih, aku cuma malas saja kalau harus install aplikasi lain sebelum aplikasi itu benar-benar aku inginkan.

Beralasankan kemalasan tersebut, aku mencari cara untuk membuat sticker secara online. Ehh ternyata ada sebuah website yang bisa membantu membuat sticker secara online. Wah keren nih.

Continue reading

Setelah hampir dua tahun lebih bertahan untuk tidak, bertahan untuk menjalankan prokes cukup ketat, bertahan untuk menjadi survival. Pada akhirnya aku juga terkena Covid-19. Terinfeksi disaat orang-orang sudah mulai lupa, disaat orang mulai membuka masker di tempat umum. Disaat orang-orang mulai banyak aktivitas di luar. Disaat semua semakin absurb soal virus ini.

Iya, ini adalah cerita pengalamanku yang terinfeksi Covid-19. Mungkin tidak sama dengan apa yang kamu rasakan, mungkin tidak separah yang kamu alami, mungkin juga lebih parah dari yang kamu rasakan. Yang jelas, tidak ada individu yang ingin mengalami kemurungan.

Agak lucu memang saat mengetahui lho kok aku kena covid ya. Siapa yang mengira kalau akhirnya kena covid saat virus ini sudah ngga lagi ngehits. Kalau kata temanku itu “Wis ora usum kok kowe malah keno” ( Udah ngga jamannya covid kok kamu malah terkena covid) haha begitu kira-kira canda kami.

Continue reading

Kira-kira sudah satu bulan adik ipar menikah. Dia adalah anak perempuan kedua dari tiga bersaudara yang juga perempuan. Satu bulan ini pula bapak ibu ditinggal oleh anak perempuan kedua mereka yang sejak kecil belum pernah pergi jauh dari mereka.

Menurut cerita, bapak punya kebiasaan tidur berpindah-pindah dari kamar satu ke kamar lainnya. Terutama mungkin pada saat tidur siang hari kali ya. Namun semenjak anak keduanya ditimang seorang pria yang tinggalnya jauh dari beliau, bapak belum pernah tidur di kamar yang ditinggalkan anaknya itu. Katanya sih masih belum tega gitu, masih suka teringat ketika sang anak di rumah.

Continue reading

Sudah empat tahun lebih aku tidak menginjakan kaki di lapangan. Dua tahun adalah pandemi dan tahun-tahun sebelumnya adalah tahun yang rumit bagiku. Setelah ajakan seorang teman, aku berniat untuk kembali ke lapangan.

Sadar diri sudah terlalu lama tidak bermain, akupun berniat mengembalikan kebugaran menjelang hari bermain. Beberapa hari selepas subuh aku melakukan stretching lebih lama. Alasannya jelas, aku mencoba membuat tubuh beradaptasi dengan gerakan yang lebih banyak. Harapannya aku akan baik-baik saja saat bermain dan setelah bermain.

Continue reading

Setelah berpuasa sebulan lamanya, Bagaimana lebarannya? lebaran tahun ini teras berbeda yah. Dua tahun lalu aku mencatat lebaran yang sangat berbeda di tulisan ini. Alhamdulillah tahun ini lebaran sudah lebih riuh ramai. Sudah boleh ada acara mudik, sudah boleh beribadah dengan rapat, sudah boleh berkunjung sana-sini. Dan yang jelas, sekarang ini kita sudah bisa sedikit menurunkan rasa khawatir soal pandemi. Semoga saja bumi semakin terus membaik dan normal kembali ya.

Lebaranku juga berbeda. Tahun ini aku bisa berkumpul lengkap dengan keluarga. Bersama orang tua, bersama saudara kandung dan keluarga besar lainnya. Alhamdulillah diberi kesempatan dan sehat.

Apa acara lebaran? Sudah jelaslah ya, makan-makan, kumpul ngobrol haha hihi, melihat orang tua ngemong cucunya alias anak-anaknya anak mereka. Poto-poto hore hingga poto studio yang agak seriusan pun dilakoni. Tak lupa saling maaf-memaafkan yang biasanya berderai air mata dan tawa. Haha

Selain lebaran sudah bisa dikatakan seperti normal. Lebaranku ini pun bertambah berbeda karena lima hari setelah idul Fitri, keluarga mengadakan hajatan pernikahan adik, ia adalah tantenya anak-anak. Masih dalam suasana lebaran kami harus switch mode untuk acara yang membahagiakan itu.

Continue reading

Baik adalah seorang pria berperawakan tinggi, kurus, berkulit sawo matang dan berambut sedikit keriting. Baik adalah sosok yang rajin, ia tidak pernah mengeluh dan selalu melakukan sesuatu dengan penuh semangat. Baik memiliki keinginan sederhana, yakni hidup baik, nyaman dan tentram.

Baik bukanlah seorang yang cukup beruntung pada masa kecilnya. Saat berusia 10 tahun, ia telah ditinggal ibunya. Baik tumbuh besar bersama bapaknya di tepian pantai, di sebuah gubuk kecil tua bersama dua adik perempuannya. Keluarga mereka sangat jauh dari kata berada.

Bapaknya adalah seorang nelayan yang pergi melaut pada malam hari dan kembali lagi di pagi hari. Selama ditinggal bapaknya, Baik harus merawat kedua adiknya, seraya berdoa agar bapaknya pulang dengan selamat pada pagi harinya.

Tempat berteduh mereka hanyalah sebuah gubuk kecil dengan sekat triplek, berlantaikan tanah dan beratapkan daun kelapa. Hanya ada tiga ruangan di gubuknya. Satu ruangan untuk tidur, satu lagi untuk kamar mandi dan satunya adalah ruangan untuk segalanya. Di ruangan yang terakhir itu semua kegiatan dilakukan; memasak, duduk-duduk, atau menyimpan barang, ya apapun itulah semua di sana.

Continue reading