Beberapa Hari Bermalam di RS

Iya, pada nyatanya bahwa live is never flat. Aila harus menginap di Rumah Sakit selama beberapa malam. Aila pada mulanya terserang panas semenjak Sabtu sore, Aila yang sudah diberikan beberapa pengobatan paracetamol untuk menurunkan panas hingga selasa sore panasnya masih tidak normal.

Keputusan cek darah saya ambil untuk memastikan kondisi Aila, Benar saja! Aila disarankan untuk mondok di Rumah Sakit karena diduga ada infeksi bakteri yang berasal dari Paru-paru.

Menginap di Rumah sakit dengan status di observasi penyakit membuat Aila harus mendapatkan perawatan extra, infuspun harus terpasang ditangannya yang mungil. Berat badan Aila semakin turun karna digerus demam dan batuk yang kadang menyerang dia.

Bermalam di Rumah Sakit menjaga orang sakit itu tak enak, terlebih lagi Anak sendiri. Tiap menit tiap detik Saya tidur dalam keadaan yang selalu terjaga, mencemaskan suhu badan Aila yang kadang masih naik turun, mencemaskan keadaan infus yang menempel ditanggannya yang bisa saja terlepas jika dia terlalu banyak gerak, mencemaskan kesehatannya. Sungguh bisa dibilang saya tidur seperti tak tidur. Namanya juga orang sakit ya, mana ada yang enak! hehe.

***

Pada kamis Sore Aila dinyatakan boleh pulang. Sebuah kabar yang menggembirakan. Alhamdulillah setelah semenjak Selasa sore kami bermalam di RS ini, akhirnya kami diperkenankan pulang. Dokter spesialist Anak berkata “ini bisa kok rawat jalan saja”, sebuah tanda bahwa Aila boleh pulang.

Oh ya, tak lupa saya ucapkan terimakasih pada BPJS yang telah menyokong dana perawatan Aila. Terlepas dari banyak orang yang protes mengenai layanan ini, saya mengucapkan terima kasih karna cukup terbantu dalam administrasi rawat inap Aila.

Aila kini sudah kembali ke rumah, dia senang, bermain lagi, belajar, menggambar, mewarnai dan mendengarkan musik bersamaku.

Sehat sehat ya nak! I Love You~

 

 

 

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *