Aila menyapa melalui Surel

Pandemi membuat kegiatan sekolah pindah dari rumah. Ya bukan kenapa-kenapa, ini memang langkah terbaik yang diambil negara demi memutus rantai penyebaran Covid-19, menyelamatkan masa depan. Entah sampai kapan ya.

Sekolah dari rumah ternyata bukan hal mudah, banyak orang tua yang kini harus ekstra belajar, ekstra bersabar, ekstra tenaga demi mendampingi buah hati untuk sekolah dari rumah, dan itu tidak mudah! belum lagi jika harus mengurus kebutuhan rumah tangga, atau mengurus anggota keluarga lainnya. hah! salut untuk para orang tua yang selalu memiliki stok sabar yang banyak. Tetap semangat ya pak, bu!

Terlepas dari keseruan dan keribetan sekolah dari rumah, ada sebuah cerita yang menarik semenjak Aila sekolah dari rumah. Yaitu kini Aila sudah punya surel pribadi.

Sekolahan tempat dia menimba ilmu mewajibkan untuk memiliki email sebagai identitas atau alat komunikasi selama mengikuti proses belajar mengajar secara daring.

Bisa dibayangkan ya; jika semua sekolah begitu, semua kelas begitu, maka layanan surel akan mengalami lonjakan pengguna secara signifikan selama pandemi ini. (panen data).

Semenjak Aila memiliki surel, dia cukup sering menyapaku melalui media tersebut. Terkadang hanya seperti say “Hello”, or say ” I love you”. Ini adalah pengalaman baru baginya, dan saya rasa ini akan meningkatkan gairahnya dalam mengenal hal-hal baru.

Selamat ya mbak Ai, semoga mengasikan. Oh ya, coba tanya alamat surel teman-temanmu, lalu berbagi kabar melalui media tersebut, mungkin akan semakin azik-azik….

Saya tidak pernah menduga, Aila mengenal surel secepat ini. Jika bukan Pandemi, saya tidak pernah tahu kapan ada kesempatan mengenalkan surel padanya.

Pandemi menjadi salah satu guru baginya, karena kondisi membuatnya banyak mengenal tools baru untuk belajar dari rumah. Pandemi juga menjadi guru bagi orang tua (saya) untuk lebih mengenal anak, lebih mengerti bagaimana susahnya mendidik Anak dan tentunya agar lebih bersabar dalam segala hal. ( banyak orang tua pusing dan mudah emosi saat menemani anak belajar ).

Sabar ya wahai Ibu dan bapak ~

Ini pengalamanku tentang sekolah anak dari rumah, bagaimana dengan ceritamu?

*simak sapa Aila melalui surel di bawah*




Also published on Medium.

2 Comments

·

Leave a Reply

  1. So sweeetttttt mba Aila 😍 semoga tumbuh menjadi anak manis kebanggaan mama papa, ya! Hehehe.

    Pandemi ini memang memaksa kita untuk punya stock sabar sebanyak-banyaknya, mas. Baru kemarin saya baca post salah satu teman yang pusing sekali karena anaknya susah disuruh belajar dan kerjakan tugas. Nggak kebayang bagaimana pusingnya teman saya 😅

    Saya jadi mencoba ingat-ingat kapan pertama kali saya punya email hahaha. Rasanya nggak semuda mba Aila 😆

    • Aamiin, Terima kasih doanya, Kak.

      Memang beda banget ya kondisi sekarang. Semua dimudahkan dengan adanya Gadget, dan arus teknologinya tidak terbendung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *