Dingin dan Dedek Mahasiswi

Cuaca dingin di Jogja selalu hadir dibarengi masa datangnya mahasiswa baru, itulah yang selalu terbesit di pikiran saya.

Sebenarnya kebetulan aja sih ya, tahun ajaran baru dimulai sekitar bulan Juli Agustus dan bertepatan dengan masuknya musim kemarau yang selalu saja berselimut dingin. Brrr….

Dahulu waktu masih kuliah memang yang teringat adalah cuaca dingin gini biasanya saat sedang ramai-ramainya ospek.

Sebagai mahasiswa yang kurang kerjaan, biasanya saya bersama teman seperjuangan sering nongkrong kampus sambil jualan atribut. Alih-alih cari keuntungan, sebenarnya kita hanya ikut hore, ingin menambah relasi (baca: kenalan), syukur-syukur bisa cari gandengan. Yoii banget lah yah…

Walaupun biasanya juga dapat keuntungan, tapi bukan itu tujuan utamanya. Dulu mah masih suka asik kumpul kesana kemari, ngecengin dedek mahasiswi. Maklum saja, populasi wanita di kampus teknik tak banyak yang aduhai. Ha-ha *senyum jahat*.

Tapi soal dedek mahasiswi, sebenarnya ngga begitu juga. Saya termasuk yang selektif dalam memilih…eciye. Maksudnya saya jarang dipilih sama mbak-mbak lucu. Maklumlah, saya pendiam dan sulit bergaul. Ha-ha *evil*.

Tapi begini, memang menjelang Agustus hingga nantinya mungkin di akhir September cuaca Jogja akan dingin.

Saat begini, kota dengan sejuta kenangan ini akan semakin dirindukan oleh mereka yang telah hijrah dari sini. Sekedar mengingat memori tentang ospek atau dedek mahasiswi yang pernah nyantol jadi tambatan hati. #uhuk..

Oh ya, cuaca dingin seperti ini biasanya siang atau malam tidak banyak awan. Langit Jogja sangat bersih, Biru ru! (Cara menyebut sesuatu yang benar-benar biru). Terutama pada pagi hari. Sebenarnya saya lebih menikmati pagi yang ada semburat awan-nya, menurut saya itu lukisan alam yang luar biasa indah dari yang Maha Kuasa.

Pada malam hari? Tentu semakin dingin, tapi coba tengoklah ke langit, nikmati hamparan bintang terlihat berkilau tanpa cela, bulan cantik pun tak mau ketinggalan ikut terang di sana. Semakin mendekati Purnama, maka akan semakin dingin. Percayalah!

Entah mau kemana ini tulisan, saya sih tidak terlalu peduli soal itu.

Yang jelas, cuma mau cerita kalau cuaca sudah semakin dingin, ada baiknya semakin menjaga kesehatan. Biasanya akan banyak muncul Flu ataupun batuk, tapi semoga kita kamu baik-baik saja.

Beberapa hal yang mungkin perlu disiapkan saat musim seperti; Jaket, sarung tangan, kaos kaki, buff atau masker.

Pakailah jaket jika memang diperlukan, jika merasa belum perlu ada baiknya tetap bawa saja, siapa tahu bermanfaat, terutama saat kademen.

Pakai buff, penutup sebagian wajah dan telinga. Ini lumayan mengurangi dingin lho. Oh ya sekarang sudah pada terbiasa pakai masker, jadi itu lumayan dapat mengurangi rasa dingin.

Udah gitu saja ya, sudah mulai mengantuk untuk melanjutkan tulisan, besok lanjut cerita lagi.

Hmm untuk mengakhiri tulisan ini, begini saja :

Jogja semakin dingin ya, Dek? Tapi kamu jangan ya…

Oh ya satu lagi, jangan lupa minum air putih hangat!

_Yogyakarta yang dingin, 28 Juli 2020, 01:16 WIB

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *