Pernah dengar “Tjing Tjau Balsem” ? Ini adalah balsem yang bagi keluarga kami adalah sebuah legenda.
Balsem yang kemasannya berbahan seperti kaca dan berwarna kekuningan ini adalah salah satu kenangan bagiku.
Sejak aku kecil, bapak ibu selalu punya balsem ini. Ya biasalah, kita termasuk orang yang sering menggunakan balsem untuk sekedar hangat hangat badan atau kerokan jika kemasukan angin.
Entah bagaimana sejak aku kuliah atau meninggalkan rumah, aku tak pernah lagi melihat barang ini. Sampai aku dan adiku sudah berkeluarga pun tidak pernah lagi melihat balsem oles yang dibagian kemasannya berbahasa mandarin ini. Bapak atau Ibu pun sepertinya sudah melupakan barang ini.
Hingga suatu hari setelah kedatangan Ibu ke rumah kami, Ibu membawa balsem yang melegenda ini. “Wah balsem lama..” itulah celotehku sesaat setelah melihat barang ini.
dan malam ini aku merasakan lagi panasnya balsem ini, aromanya masih sama, mengingatkan tentang masa lalu ketika aku kecil, ketika kami masih tinggal di kota Semarang, lalu harus pindah ke pulau Kalimantan. Terkenang masa lalu di mana boncengan satu motor berempat bersama Bapak, Ibu dan adik.
Sambil mengenang cerita masa lalu, ibu bercerita jika ternyata balsem ini sudah Ibu pakai semenjak masih kuliah. Memang sih di desa tempat tinggal simbah adalah tempat yang dingin, balsem ini digunakan untuk hangat-hangat.
“Kok bisa jadi pakai balsem ini lagi, Bu?” – tanyaku
Beliau menjawab “Baru ingat tentang balsem ini, hehe…”.
Jadi setelah sekian lama terlupakan, kini sang balsem telah kembali lagi.
Itulah sedikit cerita tentang Tjing Tjau Balsem di keluarga kami. Bagaimana denganmu? Punya cerita yang ingin dibagi? Atau jangan-jangan juga mengenal Tjing Tjau balsem?
Leave a Reply