Sebuah tulisan bertajuk Tak Mangapa Menjadi Mas mas biasa di white journal memancingku untuk menulis judul di atas. Aku sepakat hampir di setiap paragraf dalam tulisan tersebut. Isinya jujur, sederhana dan memang begitu adanya. Menikmati yang kita punya, tanpa harus keras terhadap dunia.
Aku ingat salah satu tulisanku yang lain, tentang keinginan, yang mana tidak semua keinginan dapat diraih, bahkan kita sendiri yang harus menghentikannya. Bukan untuk tidak menggapainya, tapi memilih untuk menikmati yang kita punya.
Satu hal lagi yang menurutku tidak mengapa, adalah menjadi berbeda. Menjadi seseorang yang tidak harus sama dengan lainnya. Menjadi individu yang tidak harus seperti mereka. Tidak harus mengikuti gaya mereka. Tidak harus berlaku seperti mereka.
Aku akan melakukan yang aku mau, tidak harus seperti mereka. Aku akan melakukan yang mampu kulakukan, tidak harus semampu mereka. Aku akan memilih kegiatanku seperti yang aku suka, tidak harus mengikuti kegiatan mereka. Aku akan memilih yang aku mau, tidak harus sama seperti pilihan mereka. Aku akan memiliki apa yang aku mau, tidak harus seperti yang mereka punya. Aku akan kreatif–sekreatif yang aku bisa, tidak harus se-produktif mereka. Aku akan menjadi baik–sebaik-baiknya yang aku bisa, tidak harus sebaik mereka.
Bahwa menjadi berbeda dari lainnya itu tidak mengapa. Dimata dunia kita tetaplah individu yang sama-sama berusaha.
Also published on Medium.
Leave a Reply