Marahnya Diam dan Diam ketika Marah

Setelah kemarin sharing tentang tulisan “Kenapa Berteriak Ketika Marah?” Ada sebuah pertanyaan lewat private message yang cukup menarik buat dibahas, yakni “Kalau yang marahnya diam, bagaimana dong ?”

Cukup menarik, karena saya yakin untuk yang pernah melewati fase pacaran atau temenan deket, pasti pernah merasakan ini. Merasakan yang namanya konflik tapi diam-diam an atau malah cuek-cuekan.

Jika di tulisan sebelumnya dibahas bahwa kenapa orang berteriak saat marah? Karena hati mereka sebenarnya sedang saling menjauh, jadi mereka merasa harus berteriak dengan maksud pesannya tersampaikan.

Dalam tulisan ini saya tidak mau bahas tentang “yang marahnya diam” lebih dulu, tapi saya mau bahas; “yang diam ketika marah”.

Ada beberapa sudut pandang, asumsi menurut saya;

Alasan diam ketika marah, yakni mengambil waktu untuk menunda emosi, meredam konflik.

Diam untuk menyiapkan waktu dan tenaga menyelesaikan konflik pada saat dan cara yang tepat.

Diam untuk memberi ruang pada diri sendiri dan lawan marah untuk lebih tenang.

Diam disaat marah untuk memberikan waktu pada hati masing-masing untuk saling mendekat.

Yang parah adalah “Diam karena hati mereka sudah terpisah terlampau jauh, bahkan berteriak pun tidak membuat pesan marahnya tersampaikan, yang pada akhirnya memilih untuk diam.”

Yang jelas menurut saya, diam adalah salah satu cara yang baik untuk meredam amarah jika sedang berkonflik. Selain itu, saat marah ada baiknya kita duduk atau berbaring, bisa juga dengan mengambil minum dulu agar lebih tenang, bahkan pergi dulu saja dari lokasi konflik.

Hanya saja, terkadang yang kurang baik adalah “sudah diam tapi malah semakin memperdalam rasa marah, justru terjebak perasaan amarah.”

Sudah diam, tapi bukan untuk mencari solusi, malah kusut sendiri. Nah ini yang sebaiknya dihindari, cepat-cepat diselesaikan saja masalahnya kalau sudah begini.

***

Bagaimana dengan yang marahnya hanya diam aja?

Kalau pasanganmu modelnya gini, berarti Anda termasuk orang yang mau repot sekali, maunya diperhatikan tapi ngga mau diskusi.

Padahal setiap konflik, hanya bisa diselesaikan dengan mencari solusinya, walaupun mungkin solusinya adalah didiamkan saja.

dan konon katanya; sebenarnya masalah tidak pernah benar-benar ada, masalah ada karena kita belum memilih atau menentukan solusinya. Ya iyalah, seluruh dunia juga tahu itu! Hehe

Kalau menurut saya begitu, bagaimana menurutmu?

***

Sudah jam 02:20, sekian! Mari merem lagi.

Ditulis setelah kebetulan sekali @kapitulis juga membahas tentang treatment ketika terjadi konflik. Silakan skrol-skrol di sini

Oh ya satu pesan lagi : Janganlah kamu marah, maka Surga bagimu.

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *