Baik adalah seorang pria berperawakan tinggi, kurus, berkulit sawo matang dan berambut sedikit keriting. Baik adalah sosok yang rajin, ia tidak pernah mengeluh dan selalu melakukan sesuatu dengan penuh semangat. Baik memiliki keinginan sederhana, yakni hidup baik, nyaman dan tentram.
Baik bukanlah seorang yang cukup beruntung pada masa kecilnya. Saat berusia 10 tahun, ia telah ditinggal ibunya. Baik tumbuh besar bersama bapaknya di tepian pantai, di sebuah gubuk kecil tua bersama dua adik perempuannya. Keluarga mereka sangat jauh dari kata berada.
Bapaknya adalah seorang nelayan yang pergi melaut pada malam hari dan kembali lagi di pagi hari. Selama ditinggal bapaknya, Baik harus merawat kedua adiknya, seraya berdoa agar bapaknya pulang dengan selamat pada pagi harinya.
Tempat berteduh mereka hanyalah sebuah gubuk kecil dengan sekat triplek, berlantaikan tanah dan beratapkan daun kelapa. Hanya ada tiga ruangan di gubuknya. Satu ruangan untuk tidur, satu lagi untuk kamar mandi dan satunya adalah ruangan untuk segalanya. Di ruangan yang terakhir itu semua kegiatan dilakukan; memasak, duduk-duduk, atau menyimpan barang, ya apapun itulah semua di sana.
Continue reading