Siapa yang menduga kita mengalami kondisi seperti ini. Pandemi menyerang bumi, wabah COVID-19 yang bermula dari wilayah Wuhan, kini menyerang hampir seluruh belahan dunia.
Negara kita menjadi salah satu yang mengalami penderitaan wabah ini, walaupun mereka disana sempat sok-sok an Negara kita bebas wabah.
Tak ada yang menduga, negara menganjurkan kepada seluruh warga untuk berdiam di rumah, melakukan segala kegiatan dari rumah, bekerja dari rumah, beribadah dari rumah dan membatasi segala kegiatan di luar rumah.
Kita dipaksa, dihimbau atau diminta untuk tetap di rumah saja, bukan tanpa alasan, melainkan untuk membantu negara memutus rantai wabah ini.
Konon katanya salah satu kunci keberhasilan lepas dari wabah ini adalah warga diminta disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Mulai dari di rumah saja bagi yang bisa bekerja di rumah. Melakukan physical distancing dan menghindari kerumunan. Oh ya satu lagi, wajib menggunakan masker.
Hari berlalu, berganti minggu dan akhirnya berganti bulan. Jumlah pasien terpapar Covid-19 semakin meningkat, jumlah kematian pun terus meningkat, namun begitu Alhamdulillah ada yang mengalami kesembuhan.
Memasuki bulan suci Ramadan, segala kegiatan yang semula sudah direncanakan terpaksa ditiadakan dengan maksud membantu memutus rantai penyebaran virus.
Ramadan 1441 H/2020 ini berbeda, sangat berbeda. Tiada hingar bingar yang sering terjadi pada bulan suci ini. Kegiatan di Masjid seperti mati suri, antara ada dan tiada.
Hingga saat idul Fitri pun berbeda. Tak ada keriuhan mudik, tak ada kemesraan bertemu sanak saudara. Tidak ada jabat tangan kepada mereka yang saling merindukan. Tidak ada peluk erat kepada mereka yang harus kembali ke tempat masing-masing.
Tidak ada pertemuan di Idul Fitri ini. Moment lebaran seakan seperti hari-hari biasanya. Harus dari rumah masing-masing.
Saya sendiri tidak bertemu Orang tau dan saudara kandung secara langsung, namun kami saling memaafkan melalui media digital. Thank you technology.
Berbeda! Ramadan dan lebaran tahun ini tak sama, dan akan tercatat dalam sejarah dunia.
Semoga segala sesuatu lekas membaik.
Leave a Reply