Kini rakyat sudah sangat mudah mengkonsumsi video dari media apapun. Mulai dari YouTube, Instagram, WhatsApp, Twitter, Facebook, Vimeo, website penyedia video, atau bahkan aplikasi yang isinya live show cewek berbusana mini sudah sangat mudah dikonsumsi.
Pada artikel sebelumnya saya pernah bercerita mengenai video. Dalam tulisan “itu” saya menulis bahwa mulai saat itu apapun kegiatan yang Anda lakukan ada baiknya didokumentasikan dalam bentuk video, dengan alasan bahwa konten video akan terus berkembang dan terus jadi konsumsi para netizen.
Kini video menjadi salah satu konten yang paling banyak dikonsumsi netizen, maka bolehlah saya memunculkan pertanyaan di atas, sebuah pertanyaan yang menurut saya relevan untuk saat ini. Pilih nonton Video atau Baca Artikel ?
Hampir semua jenis konten kini disajikan dalam bentuk video, mulai dari video kejadian, keseharian, tutorial, hingga berita dibuat dalam bentuk video. Hal ini juga membuat asumsi saya; bahwa konten yang dibuat dalam bentuk artikel akan mulai kurang diminati.
Kini siapapun yang menjadi publisher artikel blog, yang selalu berharap meraih pundi $ dari jumlah view atau click iklan akan mulai memproduksi video. Hal itu karena menyadari bahwa revenue artikel mulai turun, sementara revenue dari video cukup menjanjikan.
Secara logika memang lebih enak mendengarkan dan melihat gambar bergerak indah daripada harus membaca artikel yang panjang, ditulis dengan font yang kurang menarik, atau ditulis dengan tidak jelas seperti tulisanku ini, hmm… pasti lebih mengasikan melihat video kan?
Kesukaan menonton video juga didukung dengan banyaknya creator yang semakin ahli untuk membuat video yang menarik. Contoh sederhananya; channel YouTube nya kok-bisa. menurut saya channel itu benar-benar ahli dalam mengemas informasi sederhana menjadi sesuatu yang sangat menarik. Padahal kalau dipikir-pikir mungkin saja banyak artikel tulisan yang memuat informasi seperti pada video-video mereka. Tapi… ya itulah, video mampu membuatnya menjadi lebih menarik.
Melihat fenomena konten video yang terus meningkat, maka saya berasumsi lagi; bahwa minat membaca kini mulai luntur dan mulai tergantikan dengan media audio visual.
Jika dulu kita biasa membaca artikel atau membaca tulisan blog teman yang panjang, kini mungkin saja keinginan itu mulai berkurang dan luntur karena banyaknya konten video yang lebih mengasikan daripada harus membaca.
Lalu, bagaimana kalau sudah begini? Tak perlu gimana-gimana, kita tinggal nikmati aja perkembangannya. Kemajuan teknologi jangan dibendung, diikuti saja, ambil baiknya dan buang buruknya. Batasi dengan tidak berlebihan menjadi solusi yang bijak. Nonton video tentu tidak salah, namun suka/pandai membaca juga perlu, jadi berimbang saja.
Begitulah kegelisahan saya tentang hal ini, bagaimana dengan kamu? pilih menonton video atau membaca artikel? Kalau artikelnya sependek ini masih okelah ya. 🙂
Also published on Medium.
kalau saya sih tergantung ya, karena ada yang lebih nyaman di tonton video nya tapi ada juga yang lebih enak kalau di baca lewat sebuah artikel