Halo Oktober, Apa kabar!? “Cih… sudah hampir setengah berjalan bulan ini kok baru menyapa sih ~” mungkin itu kira-kira jawab si Oktober padaku.
Maklumlah ya belum ada ide untuk dituangkan menjadi tulisan di sini. Sebenarnya ada beberapa hal yang menarik untuk ditulis dan punya beberapa draft yang ngga kelar-kelar, tapi gue sedang malas untuk memikirkan rangkaian diksi atau literasi sebuah tema tulisan.
Jadi, sepertinya tulisan ini bakal campur-aduk, gue mau nulis apa saja, mengalir saja yang ada di kepala.
***
Well…tidak terasa sudah hampir diujung tahun aja ya. Tidak perlu bertanya sudah ngelakuin apa saja. Bertahan hingga saat ini saja sudah menjadi pencapaian terbaik di tengah pagebluk yang entah kapan akan berakhir ini. Tetap bisa menjadi baik, tetap menjadi sehat adalah hal yang lebih dari cukup untuk tahun ini.
Mungkin banyak rencana yang tertunda, banyak keinginan yang belum terwujud. Tapi semoga kita masih mampu menyimpan asa untuk tetap melakukannya setelah pandemi beres.
***
Salah satu kegiatan yang akhir-akhir ini sering gue lakukan adalah membuat corat-coret, entah menggambar apapun itu di atas kertas ataupun di media digital. Kegemaran ini gue lakuin untuk mengisi waktu di antara kesibukan bekerja dan untuk menetralisir pikiran, bahasa kerennya stress release.
Coretan ini kebanyakan gue contoh dari sumber seperti twitter dan tiktok. Ada sih…, beberapa coretan yang memang dari fantasi atau khayalan sendiri, tidak banyak, tapi ada.
dan inilah hasil coretan gue yang masih jauh dari kata bagus, namun gue suka. Besok-besok kita lanjut corat-coret kalau sudah punya kertas lagi.
***
Tentang Apresiasi
Gue punya draft tulisan dengan tema apresiasi, tapi sepertinya belum akan selesai ditulis. Gue putuskan untuk menulisnya di sini, menjadi bagian chapter tulisan ini.
Sebenarnya ini lebih pada kegelisahan gue saja. Berawal dari sebuah pertanyaan sederhana “Masihkah kau akan berkarya jika tidak ada apresiasi yang kau peroleh?”.
Coba tengok sebuah video bertajuk “LEXICON – (COVER COMPILATION)” yang diunggah oleh Isyana Sarasvati. Mbak yang suka belibet ngomongnya ini mempersembahkan video tersebut untuk para pendengar LEXICON yang mengapresiasi lagunya dalam bentuk cover kreatifitas masing-masing.
Gue suka cara Isyana melakukan ini. Bagaimana dia mengapresiasi mereka yang memberinya apresiasi. Bagaimanapun juga gue yakin; Isyana jelas merasakan apresiasi yang sangat luar biasa dari para pendengarnya. dan ini menjadi Vitamin tambahan bagi dia untuk terus berkarya.
Seorang blogger dengan prestasi; mencapai ribuan komentar di blog-nya pasti sangat senang sekali dengan pencapaiannya tersebut. Gue yakin sang empun-nya blog merasakan vitamin apresiasi dari para pembacanya.
Seseorang pemain Instagram pasti akan merasa senang jika fotonya mendapatkan like atau komentar yang banyak. Tentu dong ya, itulah alasan menggunakan hashtag sebanyak-banyaknya, agar memancing like kan? ( like = apresiasi dalam bentuk digital ).
Jika ada bertanya pada “Kenapa masih suka nulis blog?” gue cuma bisa jawab “Ya kenapa enggak nulis?” gue ngga punya alasan, pengen nulis aja”. Walaupun ngga ada yang baca, walaupun tulisannya ngga jelas, walaupun ngga ada yang kasih komentar, gue akan tetap menulis. Ya…. setidaknya untuk diri sendiri, setidaknya…untuk menyimpan ingatan.
Tapi,… gue akan setuju jika ada yang berpendapat; Sebuah Apresiasi dapat menjadi Vitamin tambahan untuk seseorang melakukan sesuatu. Ya ngga? Ya ngga?
Jadi, mari saling melempar apresiasi.
***
Mendengarkan Radio
Semenjak membuat hujandanradio.com, gue lebih sering dengerin radio untuk menemani aktivitas bekerja. Minimal ketika pagi hingga pukul 10, selepas itu biasanya baru mulai dengerin playlist yang ada di spotify, atau gue random daftar putar di sana.
Yang gue suka dari mendengar radio adalah kita dapat mendengarkan informasi lain selain mendengarkan musik. Yang jelas mendengarkan radio tidak perlu repot memilih playlist musik. Yha ngga? ya ngga?
***
From:IvanLanin
Saat nulis gini, gue paling suka saat ketemu kata bahasa asing tapi penginnya menggunakan padanan dalam bahasa Indonesia. Biasanya yang gue lakuin adalah mencari padanannya dari akun twitter Uda Ivan Lanin, sebelum mencarinya di situs web KBBI.
Nah, gue mau berbagi kiat bagaimana menggunakan twitter like a pro, dalam kasus ini bagaimana mencari sebuah kata kunci pada akun yang spesifik.
Contoh; kita akan mencari kata kunci playlist dari akun Ivan Lanin. Untuk menemukannya, gunakan query seperti database pada fitur pencarian, seperti ini “keyword from:akun” (tanpa tanda petik).
playlist from:@ivanlanin
https://twitter.com/search?q=playlist+from%3A%40ivanlanin
Gimana? gimana? terbaik kan? next time gue bagi kiat yang lain.
***
Potlot itu pensil!
Seorang kerabat kerja berujar padaku “Mas, tolong ambilkan itu potlot” sambil menunjuk pada kumpulan alat tulis. Dengan sigap gue ambilkan dia pulpen warna hitam. “Nih” ujarku.
“Arrgh Itu lho, Mas. Potlot.” timpalnya dengan sedikit kesal karena sepertinya dia terburu-buru ingin menggunakannya.
“Lha ituuu kan” ujarku.
“Lhaaa gimana sih mas, itu lho pensil!” dia menunjuk salah satu pensil di kumpulan alat tulis itu.
Lha lha lha sebentar potlot itu pulpen kan? tanyaku.
Astagfirullah, mas. Potlot itu pensil! – jawabnya sambil geram.
Gubraaak…! lha lha selama ini yang gue tahu; potlot itu ya pulpen! yaelahh….hahaha. Maklumlah gue sekolahnya bukan di Jawa, sambil ngeles.
Cerita ini gue ceritain lagi dong sama Ibu. Eh malah gue diketawain lagi hahaha
***
Tugu Jadah Tempe
Salah satu tugu yang ikonik di kawasan Kaliurang adalah Tugu Udang. Tanpa referensi yang valid kita bisa menerka pembangunan tugu ini untuk menggambarkan bahwa dulu di kawasan ini banyak terdapat udang. Ditambah dengan nama Kaliurang yang berarti sungai udang. Sudah cukup jelas ya, kalau di daerah itu mungkin ditemukannya banyak udang.
Dalam sebuah perjalanan, kami yang sedang asik ngobrol di dalam mobil mencoba menunjukan keberadaan tugu ini kepada si kecil Aya. “Eh Dek, itu lihat, ada tugu udang”. Sekelebat muncul sebuah celotehan, “hmm tugu udang ini mungkin perlu diganti dengan tugu jadah tempe kali ya” hahahaha sontak tertawa, dan menertawakan bite lucu tersebut.
Sekedar informasi, jika kamu main ke Kaliurang, jangan lupa beli jadah tempe, itu makanan khas yang banyak ditemukan di kawasan wisata tersebut.
***
Kepala yang berisi Kelapa
Bersama Aila, dalam sebuah perjalanan mengambil raket badminton yang sedang direparasi, gue nyeletuk; “Eh Ai, itu kelapa bukan ya!?” sambil menunjuk ke arah persawahan. Aila jelas tahu kalau yang gue maksud bukan pohon kelapa, tapi bibit kelapa yang bisa gue jadikan bonsai.
Salah satu kegiatan gue lainnya adalah sedang asik memelihara bonsai kelapa. Jadi kalau sedang jalan kemana gitu, pasti sambil lihat kiri kanan untuk mencari bahan untuk membuat bonsai. Sampai-sampai Aila melempar sebuah celotehan ” Papa ini sekarang yang ada di kelapanya adalah kepala”. lho lho…. kebalik Ai! “Yang ada di kepalanya itu adalah kelapa. wkwkwkwk ngga lucu ya? ah yo ben!
Ayooo ayoo ada yang berani melakukan ini ? Sebut dengan cepat dan berkali-kali: Kepala digaruk, Kelapa diparut. – lakukan bersama-sama, untuk menciptakan tawa dan menghangatkan suasana ya.
***
Suara Jendela
Setiap selepas Maghrib atau menjelang Isya, jendela bagian depan rumah kami selalu bunyi, semacam ada yang sedang mendorong dari luar. Bunyinya kira-kira begini “Jegleg…”.
Kejadian ini sering terjadi, kadang tiap hari, tapi juga terkadang beberapa hari sekali. Setidaknya selama seminggu pasti ada kejadian itu. Kadang ketika kita sedang asik ngobrol gitu, tiba tiba “jegleeeg…” suara itu menyapa.
Bagi kami para penghuni, ini sudah menjadi hal biasa, sudah sering terjadi. Bahkan setiap kali bunyi itu datang, gue selalu membalas dengan kata “Woyooo….” atau “Yhooooh….” . Gue sudah menganggap hal itu adalah sapaan dari entah siapa dia di balik jendela itu.
Hiiiii… horor ngga sih? hehe
***
Semoga
Selanjutnya tentang ini, hmm tapi…nanti saja ya ceritanya. Semoga dulu aja…
***
Harapan
Karena semua butuh harapan, karena kamu adalah harapan, karena dia adalah harapan dan mereka juga harapan. Semoga kita semua selalu baik-baik saja, sehat-sehat saja, sesuai rencana dan sesuai keinginan.
Kalaupun ada halangan, itu bukanlah hal yang pelik untuk diselesaikan dan bukanlah hal yang rumit untuk diuraikan.
Kira-kira itulah yang gue harapkan. Tidak ingin lebih, hanya ingin pulih.
***
– S.e.l.e.s.a.i –
Nice to see you
Also published on Medium.
aku pendengar setia hujandanradio donk, Makasih mas Ardhi udah buat webnyaa.
Lho selama kuliah tinggal jalan kaliurang kok aku baru mudeng ya kalo itu kepanjangan dari kali dan urang yang berarti sungai yang ada udangnya, haduh kemana aja aku ini yaaa..
cerita-ceritanya singkat begini seru juga ya buat dicatat. semoga oktober ini memberi kebaikan dan menjawab beberapa harapan ya mas
Aamiin terima kasih untuk doa baiknya. Semoga kebaikan juga untuk mbak Ghina dan keluarga.
Lho lho pernah tinggal di jalan Kaliurang juga ya? Tetanggaan dong kita hehe. Btw, Terima kasih telah menjadi pengguna setia hujandanradio.com.
Mas, fotonya apik apik hehehe. Favorit saya yang ada pohon kelapa dan Eiffel (?) tower hahaha agak ragu itu Eiffel atau bukan ð
By the way, setuju soal apresiasi, siapapun pasti merasa kalau apresiasi itu bagaikan vitamin yang membuat kita terus semangat. Coba bayangkan capek capek kerja terus dapat apresiasi dari team / atasan. Pasti mantap kan, rasanya? Hahahaha ð
Oh dan soal kelapa kepala, dulu waktu kecil, saya sering tertukar sebut kepala as kelapa. Sakit kelapa atau rambut di kelapa. Ini masih teringat jelas karena lumayan sering jadi bahan ledekan gara-gara kelapa eh kepala ðĪŠ
Thanks for many stories mas, sekali update langsung dirapel banyak cerita ð
Waah becanda nih mbak Eno, gambar itu cuma coretan yang jauh banget dari kata apik. Iya itu rencananya Eiffel, tapi jadinya ya gitu hahaha.
Ternyata penggemar pohon kelapa ya? ini pasti menggemari pohon kelapa karena dulu punya cerita soal sakit kelapa, kan? hehe
Terima kasih untuk apresiasinya, untuk kunjungan dan komentarnya. ð