Hari ini jum’at, sudah beberapa pekan ini saya tidak melaksanakan sholat jum’at. Iya, masa pagebug Covid-19 ini membuat benyak pembatasan kegiatan, termasuk sholat jum’at berjamaah.
Teringat sebuah cerita mengenai Peci atau ada juga yang menyebutnya dengan kopiah, kita sebut saja Peci ya, saya lebih suka kata ini.
Kenapa saya pakai peci saat shalat berjamaah? Jawabannya untuk melindungi penebangan liar yang tidak disengaja pada rambut saya.
Tahu ngga sih, bagi saya yang punya rambut tidak pendek ini terkadang mengalami kejadian lucu saat berjamaah, terlebih karena postur saya cukup tinggi, maka hal ini sering terjadi.
Kejadian lucu ini adalah; rambut saya sering terjepit kaki jamaah di depan, ini membuat tercabutnya helai rambut hingga akarnya, yang menyedihkan lagi adalah tercabutnya itu tidak hanya satu dua, tapi banyak uy….auto jadi tambah lebar jidat ini kan…ouhh.
Di beberapa masjid terkadang memiliki jarak sajadah yang tidak terlalu panjang, hal ini membuat orang dengan postur seperti saya ketika sujud harus sedikit memendekan badan. Hal ini sebenarnya bukan masalah, karena posisi sujud masih relatif nyaman dan yang penting tu’maninah.
Ada juga; jamaah di depan kita yang berdirinya malah agak mundur, tidak berada di batas sajadahnya atau kadang malah berada di belakang garis batas sajadah. Akhirnya posisi sujud saya semakin pendek. Ini sebenarnya bukan jadi masalah juga, karena saya masih bisa mundur sedikit pada saat ingin sujud atau semakin memendekan posisi sujud juga masih memungkinkan.
Nah yang jadi masalah adalah ketika jamaah yang berdirinya agak mundur tadi bergerak berdiri (dari sujud) lebih dahulu dibanding saya, kan ada tuh jamaah yang melakukan gerakan seketika imam bergerak (tidak menunggu imam menyelesaikan gerakan atau takbir).
Kejadian tecabutnya rambut itu terjadi pada kondisi ini, ketika yang depan sudah berdiri sementara saya masih sujud. Karena yang di depan berdirinya agak mundur akhirnya dia menginjak rambut saya yang terurai ke depan. Lalu ketika saya mulai berdiri, maka terjadilah gerakan seolah-olah menarik rambut dari kakinya, dan seketika itu pula terjadilah pencabutan rambut dari akarnya…aarrggh…
Rakaat selanjutnya tau sendirikan? saya harus melihat helaian rambut yang tercabut tadi di bawah kaki jamaah di depan. Ouch…Ouch…Sedih uy…
Nah alasan inilah yang membuat saya kadang pakai peci ketika berjamaah, atau saya selalu berusaha di shaf terdepan jika tidak menggunakan peci.
Maaf untuk kalian yang terdampar ke website ini mencari informasi dasar hukum menggunakan peci saat sholat atau keutamaan shaf di depan. Anda mampir ke website yang salah hehehe.
Walaupun begitu menggunakan peci dan berlomba-lomba berada di shaf depan adalah yang hal yang baik dilakukan.
Sekian dulu cerita ini, ditulis hanya untuk membunuh waktu.
Leave a Reply