“Sebelum rangkaian sholat jumat kita laksanakan, kami dari takmir mesjid akan mengumumkan beberapa hal” begitulah biasanya takmir mesjid memulai pengumuman menjelang jumatan.
Ada hal yang menarik disetiap takmir memberikan pengumuman ini. Yaitu ketika mereka menyebutkan terbilang dari rupiah, baik dari jumlah infak sampai mengucapkan terbilang saldo mesjid.
Saya selalu tertarik mendengarnya bukan karena soal jumlah saldo atau besarannya lho ya. Ini murni dalam context bahasa. Karena tidak semua mesjid mengumumkan soal ini.
Jujur, menyebutkan terbilang dari sebuah angka rupiah itu susah-susah gampang. Kalau rupiahnya masih sedikit sih tak masalah, tapi akan berlibet kalau nilai rupiahnya agak besar dan ganjil-ganjil.
Biasanya yang membacakan pegumuman gini adalah mas-mas takmir yang masih cukup muda, mungkin grogi ya, jadi waktu membaca angka terbilang jadi agak belibet.
Coba deh kita sebutkan terbilang dari angka ini Rp. 83.657.300 atau Rp. 173.678.300, masih mudah? Iya, karena penulisannya tepat dengan pemisah tanda baca. Bayangkan kalau yang menulis itu tanpa tanda baca dan belum lagi ditulis dengan tulisan mawut, misale 83657300 atau 173678300. Bayangno susahnya takmir. Hahaha
Tapi bagian ini selalu menarik buat saya, karena apa? Ya, karena lucu aja. Mayan buat hiburan tho, walaupun hanya sekedar sedikit menggerakan bibir untuk senyum.
Coba deh besok atau nanti waktu jumatan perhatikan takmirnya menyebut terbilangnya, lancar atau terbata-bata ya.
sampean bikinkan fungsi terbilang lah bro. biar otomatis kebaca di bawah 🙂
semoga takmirnya sudah sotomatis datanya pake print2an plus fungsi terbilang.
Salam FPL