Ini adalah cerita tentang wangi-wangian, tentang aroma yang terhirup indra penciuman, Tentang wangi yang secara alam bawah sadar membawaku masuk pada sebuah ingatan peristiwa kehilangan seseorang. Peristiwa yang kala itu menjadi salah satu pematik menurunnya kondisi psikologisku. Hingga pada tahun 2018 secara pemeriksaan aku ditetapkan menderita F41.1 atau Generalized Anxiety Disorder.
Beberapa waktu ini ada seorang teman yang bertanya perihal faktor apa yang menjadi pematik menurunnya kondisi psikologisku waktu itu. Kemudian aku teringat dan menceritakan bahwa salah satunya adalah tentang aroma wangi-wangian yang dapat merangsang ingatan itu muncul dengan kuat. Setiap kali aku menghirup aroma itu aku merasa terganggu secara emosional, aku terjerat pada hal ketakutan dan cemas yang berlebihan karena mengingat peristiwa kehilangan sebelumnya.
Pada masa itu aku bahkan meminta untuk menghilangkan atau membuang semua produk yang mengeluarkan aroma tersebut. Agar aku merasa nyaman dalam proses pemulihan dan jauh dari ingatan-ingatan yang dapat membuat khawatir.
Kemudian aku semakin percaya bahwa aroma/wangi – nya sesuatu dapat mempengaruhi kondisi seseorang. Aku sempat bertanya-tanya mengenai produk aroma terapi, “apakah produk itu benar-benar dapat berpengaruh atau menjadi terapi ?” Ya ternyata setelah aku mengalami sendiri, aku mulai menyadari bahwa itu benar adanya.
Dalam studi bersama chat GPT bahwasanya penelitian dalam bidang psikologi dan neuroscience telah menunjukkan bahwa aroma dapat memicu berbagai respon emosional dan kognitif seseorang.
Aroma memiliki hubungan langsung dengan sistem limbik di otak, khususnya area hippocampus yang bertanggung jawab atas memori. Itulah sebabnya aroma tertentu dapat membawa seseorang kembali ke pengalaman atau kenangan tertentu dengan sangat jelas.
Aroma wangi dapat mempengaruhi banyak hal serperti membangkitkan kenangan, mempengaruhi emosi, mengingatkan kenangan pribadi, menjadi pengobatan melalui aromaterapi dan dapat membantu meningkatkan produktivitas serta gairah.
Khusus yang membangkitkan kenangan pribadi : ChatGPT memberikan penjelasan : Aroma seringkali diasosiasikan dengan pengalaman emosional yang kuat. Hubungan ini dikenal sebagai Proustian Effect, di mana aroma dapat memicu kenangan spesifik secara lebih mendalam dibandingkan dengan indra lainnya, sehingga aroma dapat memicu respons lebih intens dan emosional.
Bagi kita yang menggunakan parfum mungkin tanpa disadari bahwa aroma yang kita pilih merupakan cerminan dari rasa nyaman ketika menggunakannya.
Beberapa hal yang dituliskan pada studi GPT mengenai aroma antara lain :
Lavender, sering digunakan untuk mengurangi stres dan kecemasan. Peppermint dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Aroma citrus (jeruk) dapat memberikan efek menyegarkan dan membangkitkan mood, sementara chamomile membantu relaksasi.
Rosemary dipercaya dapat meningkatkan daya ingat dan fokus. Aroma kopi atau kayu cendana dapat memberikan rasa “siap” untuk memulai hari. Aroma mawar dapat membantu seseorang tidur lebih nyenyak dan mengingat informasi yang dipelajari sebelum tidur dan Aroma tubuhmu akan menjadi yang selalu kurindukan.
Sekian dan terima wangi-wangian,
Also published on Medium.
Leave a Reply