Seberapa Berani lo Pegang Kepala Mertua?

Salah satu ajaran orang tua jaman dahulu adalah, “jangan pegang kepala orang, apalagi orang yang lebih tua”. Kenapa begitu ya? mugkin karena kepala dianggap sebagai mahkota untuk setiap individu, jadi memegang kepala orang lain dianggap tidak sopan.

Pernah juga dapat cerita kalau jaman dahulu anak-anak tidak akan memulai makan jika orang tuanya belum pada makan. Semisal ada ayam ingkung di meja makan, bagian terenak (rempelo-hati, kepala, pupu) dimakan oleh kepala keluarga alias bapak. Sementara anak-anak mungkin hanya akan dapat suwiran karena harus berbagi dengan jumlah saudara yang banyak ( jaman dulu anaknya banyak-banyak).

Kalau jaman sekarang? Kita malah dikasih yang enak, sementara orang tua malah biasanya akan menghabiskan sisa makanan anaknya. Iya kan?

Mungkin dari hal sederhana seperti ini, kita diajaran untuk membentuk sopan santun. Di mana anak-anak diharapkan untuk menghormati orang tuanya, tidak boleh sembarang, harus ada tata krama-nya.

Anak-anak generasiku atau mungkin kamu untuk pegang kepala orang tua kandung sendiri mungkin sudah biasa. Kepala bapak ibu kadang diunyel-unyel. Apalagi waktu kecil ya… huhf…jadi rindu masa itu kan.

Tapi bagaimana dengan bapak mertua? berani pegang kepala beliau tidak? boro-boro pegang kepala ya, menjalin komunikasi saja mungkin masih ada yang merasa kikuk hehehe. Ada ngga tuh yang tiba-tiba jadi rajin banget kalau di rumah mertua? hayo hayo pokoke suka pekewuh gitu kan?

Adalah alat cukur rambut yang bisa memberikanmu kesempatan untuk berani pegang kepala mertua.

Selama pandemi ini saya memutuskan untuk membeli alat cukur rambut sendiri dan melakukan ritual potong rambut di rumah. Melihat kondisi sekarang yang kurang mendukung untuk pergi ke baber shop, bapak mertua pun ikutan potong alias minta dipotongin.

Sudah ketiga kalinya saya memotong rambut beliau, dan saat itulah saya berani memegang kepala beliau, tidak cuma pegang saja, saya bisa minta bapak untuk miring kiri, kanan, nunduk, bahkan nyemprot kepala bapak dengan air! haha kapan lagi ya kan?

Walau hasil potong mantunya kurang bagus, tapi beliau akan tetap menerimanya, kan mantunya. Tapi ku rasa bapak menerima potonganku, buktinya ini sudah ketiga kalinya. hahaha

Buat kamu yang mau mencoba pegang-pegang kepala mertua, belilah alat cukur rambut, niscaya asik!!

Dah ya, maaf memakai waktumu untuk membaca tulisan ra cetho ini.

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *